Subscribe:

Senin, 25 Desember 2017

matematika ekonomi

.Barisan Dan Deret
a.      Barisan
Barisan bilangan atau barisan, seperti telah dikemukakan di atas adalah suatu urutan bilangan dengan aturan tertentu. Setiap bilangan dalam suatu barisan disebut dengan suku yang disimbolkan dengan dan setiap suku digabungkan dengan tanda koma ( , ).
Bentuk umum sebuah barisan dapat ditulis :
U1U2, U3, U4, ..., Un                                                  Un = suku ke-n
Contoh :
Tentukan lima buah suku pertama dari barisan yang memiliki rumus suku ke-sebagai berikut :
a)   Un = 2n – 1
Jawab :
Un = 2– 1
U1 = 2(1) – 1 = 1
U2 = 2(2) – 1 = 3
U3 = 2(3) – 1 = 5
U4 = 2(4) – 1 = 7
U5 = 2(5) – 1 = 9
Jadi lima suku pertama barisan diatas adalah : 1, 3, 5, 7, 9
b.      Deret
Perhatikan kembali barisan U1, U2, U3, U4, ..., Un. Jika suku-suku tersebut dijumlahkan dalam bentuk U1 + U2 + U3 + U4 + ... + Un maka penjumlahan barisan tersebut dinamakan dengan Deret. Jumlah suku-suku pada barisan hingga n suku pertama dinyatakan dengan Sn. Misalnya jumlah 5 suku pertama ditulis S5 = U1 + U2 + U3 + U4 + U5.
Contoh :
Diketahui suatu deret : 1 + 3 + 5 + ... hitunglah jumlah lima suku yang pertama !
Jawab :
S5 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25
2.2.Barisan Aritmatika
Barisan Aritmetika yaitu barisan yang suku-sukunya diperoleh dengan menambahkan suatu bilangan tetap ke suku sebelumnya. Bilangan tetap itu disebut beda atau selisih dan dilambangkan dengan b, sedangkan suku yang pertama (U1) dilambangkan dengan a. 
b  = beda yang atau selisih
a  = suku pertama
n  = banyaknya suku
Un= suku ke-n= f(n)
Dengan notasi tersebut, bentuk barisan aritmatika secara umum sebagai berikut:
Nilai Un : a, a+b, a+2b, a+3b, a+4b, a+5b,…
Nilai n   : 1    2      3       4         5        6
Rumus suku ke-n dari barisan aritmatika adalah : 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5LpkictAeb_TZ3Gxm3Pts4aFWpA9HbjUgT2assvBqsQ-3RP-Ldo3w8Mnyw6vC8WdeR3lRC-_aiMhOOUGrRnZ6-L-E_WAFM2PIkKUDIenNbuZS2flQcNPdiQ79u9GMbYSg7jmYTz9FU_8/s1600/images6.jpg
dengan b = Un – Un – 1  
Contoh Soal :
1.      Diketahui barisan aritmetika  3, 8, 13, …
a.             Tentukan suku ke-10 dan rumus suku ke-n barisan tersebut!
Jawab :
a.       Dari barisan aritmetika 3, 8, 13, … diperoleh suku pertama a = 3 dan beda b = 8 – 3 = 5.
Un   = a + (n – 1)b
U10  = 3 + (10 – 1)5
 = 3 + 9 x 5
 = 3 + 45
 = 48
       Un   = a + (n – 1)b
              = 3 + (n – 1)5
              = 3 + 5n – 5
              = 5n – 2
2.      Suku ketiga sebuah barisan aritmatika adalah 11 dan suku ketujuh adalah 19. Tentukan :
1)      Beda dan suku pertama
2)      Suku ke-n
3)      Suku ke-20
Jawab :
a.       U3 = 11 , U7 = 17
Un = a + ( n – 1 )b
U7 = a + 6b = 19
U3 = a + 2b = 11   -
4b = 8         b = 2
a + 2b = 11
a + 2(2)=11
a = 11-4 = 7
Jadi beda barisan aritmatika tersebut adalah 2 dan suku pertama adalah 7.
b.      Un = a + (n – 1)b
     = 7 + (n – 1)2
     = 7 + 2n – 2
     = 2n + 5
c.       Un = 2n + 5
U20 =2(20) + 5
      = 45                     
2.3.Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah penjumlahan suku-suku pada barisan aritmatika. Jumlah nsuku pertama dari deret aritmatika dilambangkan dengan SnJumlah n suku pertama dari deret aritmatika ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Hasil gambar untuk rumus deret aritmatika
Hubungan Un dan SnUn = Sn – Sn – 1
Contoh :
Carilah jumlah 50 suku yang pertama dari deret aritmetika
2 + 3 + 4 + …
Jawab:
a = 2 , b = 3 – 2 = 1 dan n = 50
S= .50 {2.2 + (50 - 1)1}
     = 25 (4 + 49)
     = 25(53)
     = 1325
 

BARIS DAN DERET DALAM EKONOMI BISNIS 

 

DASAR-DASAR BARIS DAN DERET
  • Barisan Aritmatika (Hitung)

Barisan Aritmatika (Hitung) ialah barisan yang perubahan suku-sukunya mempunyai selisih atau perbedaan (b) yang sama. Barisan aritmatika diperoleh dengan menjumlahkan bilangan tertentu ke bilangan sebelumnya untuk mendapatkan suku berikutnya. Bentuk umum suku ke- dalam barisan aritmatika ialah:

Dimana :                   Un  = Suku ke n
                                a     = Suku pertama
                                b     = Beda atau selisih
                                n     = Banyaknya suku
               

  • Deret Aritmatika (Hitung)

Deret Aritmatika (Hitung) ialah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan aritmatika. Bentuk umum jumlah n suku pertama deret aritmatika ialah:

Dimana :                  Sn    = Suku ke n
                                a     = Suku pertama
                                b     = Beda atau selisih
                                n     = Banyaknya suku

  • Barisan Geometri (Ukur)

Barisan Geometri (Ukur) ialah barisan bilangan dengan perbandingan setiap suku dengan suku sebelumnya selalu sama. Perbandingan setiap suku berurutannya disebut rasio (r). Bentuk umum dari Barisan Geometri (Ukur) ialah:

  • Deret Geometri (Ukur)

Deret Geometri (Ukur) ialah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan geometri (Ukur). Bentuk umum dari Deret Geometri (Ukur) ialah:

Dimana :                  Un   = Suku ke n
                                a     = Suku pertama
                                r     =  rasio
                                n     = Banyaknya suku
APLIKASI DALAM ILMU EKONOMI BISNIS
  • Deret dalam Mengukur Pertumbuhan Penduduk

Menurut Robert Malthus, dalam mengukur Pertumbuhan Penduduk mengikuti Barisan Geometri (Ukur), sedangkan Pertumbuhan Pangan mengikuti Barisan Aritmatika (Hitung).
Secara Matematis dapat dirumuskan:

Dimana :                   Pt   = Jumlah penduduk pada periode t
                                Pi     = Jumlah penduduk pada awal periode
                                r     =  pertumbuhan penduduk (%)
                                t     = Selisih waktu pada awal periode hingga periode t
               
Contoh:
Di Kota A pada tahun 2000 jumlah penduduknya sebnayak 2.000.000 jiwa dab menurut historis perhitungan tingkat pertumbuhan penduduknya sebesar 2% / tahun. Berapa jumlah penduduk di Kota A tahun 2004?

  • Barisan dalam Usaha Bisnis

Penerapan barisan bagi dunia bisnis yang lebih sesuai adalah Barisan Aritmatika. Karena apabila diukur dengan barisan geometri, variabel-variabel ekonomi seperti biaya produksi, modal, pendapatan, tenaga kerja akan kesulitan untuk mengikutinya dalam arti segera memenuhinya.
Contoh: Stok barang PT. X pada bulan 1 sampai dengan 10, setelah dihitung rata-rata permintaan barang tersebut ialah 7. Berapakah stok barang pada bulan ke-6
 
                                                                 

  • Deret dalam Mengukur Bunga Majemuk

Model deret untuk bunga majemuk (Bunga berbunga) ialah baris geometri khususnya bagi hutang piutang. Hal ini berlaku bagi dunia perbankan. Transaksi dengan model ini disebut kredit.
Rumus:
Rumus ini untuk kredit system pembayaran suku bunga yang dibayarkan setahun sekali. Sebaiknya jika suku bunga dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun rumusnya menjadi: 
Contoh :
Mr. Bean kredit mobil dengan uang muka 10.000.000, sisa kreditnya yaitu 30.000.000 dengan suku bunga kredit 2% / bulan dalam jangka waktu 2 tahun. Berapakah jumlah kredit setelah jatuh tempo pelunasan dan berapakah jumlah harga mobil?
 
 
sumber : 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar